Kota Semarang
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang
merupakan kota yang
dipimpin oleh wali
kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil
wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Kota ini
terletak sekitar 466 km sebelah timurJakarta, atau 312 km
sebelah barat Surabaya, atau 624 km
sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara,Kabupaten Demak di timur, Kabupaten
Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.
Geografi
Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit,
yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan
sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir,
dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di
sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota
atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang
dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan
aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian
atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi
penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas
umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai
tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru
di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah
ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk
Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun
saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota
Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau.
Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini,
seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik,
Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta,
seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan
terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah
ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob
banjir.
Sejarah
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M,
yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan
merupakan bagian dari kerajaan
Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan
di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga
sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk
daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu
merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu
sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar
pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan
kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng
Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh
Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran
Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan
agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin
subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa
Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu
menjadi Semarang.
Sejarah Pemerintahan
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah
setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I.
Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan
Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran IIatau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja).
Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan
pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena
persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan
Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan
dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H
disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah
berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei
kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram,
berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia
mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya
lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan
Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya
karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi
menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang
(1918-1930)
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906
dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh
seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh
orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan
pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah
pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico)
dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing
dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu
tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan
pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang
bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan
ini dikenal dengan nama Pertempuran
Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan
kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal l6 Mei 1946.
Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam
Sudjahri, wali kota Semarang sebelum
proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan
daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap
menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar
kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah
mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di
Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah,
R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal
dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada
masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak
berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada
Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor
Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang
kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di
Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya
pemerintahan.
Daftar wali kota
Sejak 1945
Sejak tahun 1945 para wali kota yang memimpin kota besar
Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang
adalah sebagai berikut:
·
Mr. Moch.lchsan
·
Mr. Koesoebiyono (1949–1 Juli 1951)
·
RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli
1951–1 Januari 1958)
·
Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7
Januari 1958–1 Januari 1960)
·
RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1
Januari 1961–26 April 1964)
·
Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September
1966)
·
Letkol. Soeparno (1 September 1966–6
Maret 1967)
·
Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret
1967–2 Januari 1973)
·
Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15
Januari 1980)
·
Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH
(15 Januari 1980–19 Januari 1990)
·
Kolonel H. Soetrisno Suharto (19
Januari 1990–19 Januari 2000)
·
H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari
2000–2010)
·
Drs.H.Soemarmo HS, MSi / Hendrar
Prihadi, SE, MM. (2010–sekarang)
Daftar penguasa Semarang
Di bawah Kerajaan Demak
·
Kin San/Raden Kusen (1478-1529)
·
Ki
Ageng Pandan Arang
·
Sunan Bayat (Sunan
Pandan Arang II)
Di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan
Mataram
·
Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III
(1553-1586)
·
Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
·
Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
·
Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
·
Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
·
Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung
Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)
Di bawah VOC
·
Raden Martoyudo atau Raden Sumoningrat
(1743-1751)
·
Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau
Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773)
·
Surohadimenggolo IV (1773-?)
·
Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng
Terboyo (?)
Pemerintahan
Hindia Belanda
·
Raden Tumenggung Surohadiningrat
(?-1841)
·
Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
·
Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
·
RTP Suryokusurno (1860-1887)
·
RTP Reksodirjo (1887-1891)
·
RMTA Purbaningrat (1891-?)
Pemerintahan kemudian dibagi 2 : Kota Praja dan
Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:
·
Raden Cokrodipuro (?-1927)
·
RM Soebiyono (1897-1927)
·
RM Amin Suyitno (1927-1942)
·
RMAA Sukarman Mertohadinegoro
(1942-1945)
Sementara penguasa Belanda menjadi Wali Kota Semarang:
·
D. de Jongh (1916-1927)
·
A. Bagchus (1928-1935)
·
H.E. Boissevain (1936-1942)
Pemerintahan
Republik Indonesia
·
R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945),
hanya berlangsung satu bulan
·
M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun
1946)
Pemerintahan
Republik Indonesia Serikat
·
RM. Condronegoro hingga tahun 1949
Setelah
pengakuan kedaulatan
·
M. Soemardjito Priyohadisubroto
(1946-1952)
·
R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).
Utuk Bupati selanjutnya buka halaman Kabupaten
Semarang
Kotamadya Semarang
secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang
pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Pembagian administratif
Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan
Kecamatan
|
Kelurahan
|
Banyumanik
|
Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol
Wetan, Pedalangan,
Banyumanik, Semarang, Sumurboto,
Banyumanik, Semarang, Srondol
Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep
|
Candisari
|
Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal
|
Gajahmungkur
|
Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan
|
Gayamsari
|
Gayamsari,
Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawahbesar, Siwalan, Tambakrejo,
|
Genuk
|
Bangetayu
Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu,
Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan,
Trimulyo
|
Gunungpati
|
Cepoko,
Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit,
Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo,
Sumurejo
|
Mijen
|
Bubakan,
Cangkiran, Jatibaran, Jatisari, Karangmalang, Kedungpani, Mijen, Ngadirgo,
Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon,
|
Ngaliyan
|
Bambankerep,
Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji,
Wonosari
|
Pedurungan
|
Gemah,
Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor,
Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari
Kulon, Tlogosari Wetan,
|
Semarang Barat
|
Bojongsalaman,
Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon,
Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan,
Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari
|
Semarang Selatan
|
Barusari,
Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan,
Pleburan, Randusari, Wonodri
|
Semarang Tengah
|
Bangunharjo,
Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan,
Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan,
Sekayu
|
Semarang Timur
|
Bugangan,
Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo,
Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo
|
Semarang Utara
|
Bulu
Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari,
Tanjungmas
|
Tembalang
|
Bulusan,
Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto,
Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang
|
Tugu
|
Jerakan,
Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut,
Tugurejo
|
Sekolah Menengah Swasta Tersebut antara lain:
Robert Maingay, pematung Belanda
Penduduk
Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan
menggunakan Bahasa
Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang
dianut adalah Islam. Semarang
memiliki komunitasTionghoa yang
besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah
berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam
berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.
Olahraga
PSIS
Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional
di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia,
namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006
bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1
dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada
tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan
APBD sama sekali.
Semarang
United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam
ajang Liga Primer Indonesia.
Julukan
Kota Semarang mempunyai julukan sebagai:
·
Venice van Java
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di
Venice (Italia), sehingga Belanda menyebut
Semarang sebagai Venice van Java.
·
Kota Lumpia
Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari
akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.
·
Kota Atlas
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman,
Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
·
The Port of Java
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang
mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa)
sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa.
·
Semarang Beauty of Asia'"
Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota
Semarang menyetujui slogan "SPA", dimana konsekuensinya, dilakukan
pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar,
taman, penataan pkl)
Pariwisata
Obyek Wisata Lawang Sewu
Wisata Alam
·
Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
·
Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
·
Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
·
Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
·
Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
·
Waduk Taman Lele, di Kelurahan Tambakaji
·
Taman
Lele Semarang
Wisata Sejarah
·
Museum MURI, di Kelurahan Tegalsari
·
Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
·
Museum Jawa Tengah, di Kelurahan Gisikdrono
·
Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
·
Tugu
Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
Wisata Religi
·
Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
·
Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
·
Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
·
Pagoda Buddhagaya, di Kecamatan
Banyumanik
·
Klenteng Sampoo Kong, di daerah
Simongan
·
Masjid Raya Baiturrahman, di
Simpanglima
·
Masjid Agung Kauman, di daerah
Kauman, Johar
Wisata Keluarga
·
Wonderia, di Kelurahan Tegalsari
·
Bonbin Tinjomoyo, di Kelurahan Sukorejo
·
Marerokoco, di Kelurahan Tawangsari
Wisata Belanja
·
Pasar Johar, di Kelurahan Kauman
·
Citra Land Mall, Kelurahan Karang Kidul
·
Java Mall, di Kelurahan Peterongan
·
Paragon Mall, di Kelurahan Karang Kidul
·
DP Mall, di Jl. Pemuda Semarang Tengah
Acara
·
Dugderan, di Kelurahan Kauman
·
Semarang Expo, di Kelurahan Pindrikan Kidul
Kuliner
Masakan
Makanan khas Semarang antara lain adalah:
·
Bandeng presto
·
Soto Bangkong "Soto Semarang"
·
Mie Kopyok
·
Sega becak
·
Kuah Tahu Pong
·
Pecel Koyor
Jajan
Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:
·
Madu Semarang
·
Lunpia Semarang
·
Wingko Babat
·
Spekoek
·
Jongkong Singkong
·
Gandos
·
Kue Moci
·
Blanggem
·
Mentho
·
Timus
·
Gilo-gilo
·
Bakpia
·
Tahu Gimbal
Minuman
Minuman khas Semarang antara lain adalah:
·
Kolak Setup
·
Wedang Lengkeng
·
Es Cao
Oleh-Oleh
·
Roti Gandjel Rel
·
Lumpia
·
Tahu Bakso Ungaran
Transportasi
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat,
laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang
menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini
sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus
antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan
dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai
beroperasi TransSemarang, yang juga
dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun
tidak menggunakan jalur khusus seperti busway di Jakarta.
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta
api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda
dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen
menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan
pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van
den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk
umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan
swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV
NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api
Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas
rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan
kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki
dua stasiun
kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk
kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk
kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan
Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya,
Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan
Semarang-Bojonegoro.
Angkutan udara dilayani di Bandara
Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar
Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara
Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke
Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan
Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota
pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah
kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat
Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap
pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu
Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan
jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang dilakukan.
Pendidikan
Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik
negeri maupun swasta. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011,
perguruan tinggi di Kota Semarang :
Sekolah Menengah Negeri Tersebut antara lain:
·
SMA
Negeri 1 Semarang
·
SMA
Negeri 2 Semarang
·
SMA
Negeri 3 Semarang
·
SMA
Negeri 4 Semarang
·
SMA
Negeri 5 Semarang
·
SMA
Negeri 6 Semarang
·
SMA
Negeri 7 Semarang
·
SMA
Negeri 8 Semarang
·
SMA
Negeri 9 Semarang
·
SMA Negeri 10 Semarang
·
SMA Negeri 11 Semarang
·
SMA Negeri 12 Semarang
·
SMA Negeri 13 Semarang
·
SMA Negeri 14 Semarang
·
SMA Negeri 15 Semarang
·
SMK
Negeri 4 Semarang
·
SMK Negeri 7 (STM PEMBANGUNAN)
Semarang
·
SMK Negeri 9 (SMEA 2 Pembina) Semarang
·
SMA Kolese Loyola
·
SMA PL Don Bosko Semarang
·
SMA Sedes Sapientiae Semarang
·
SMK Texmaco Semarang
·
SMA Semesta
·
SMA Karangturi
·
SMA Kristen YSKI
·
SMA Terang Bangsa
·
SMA Tri Tunggal
·
SMA Kebon Dalem Semarang
·
SMA Kesatrian 2 Semarang
·
SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang
Media
Surat kabar yang terbit di Semarang antara lain: Harian
Semarang (HarSem), Radar Semarang dan Meteor (Grup
Jawa Pos), Suara
Merdeka, Wawasan (Suara Merdeka Grup). Televisi
lokal di Semarang adalah Semarang TV, TV Borobudur, Pro TV, Kompas TV danTVKU. Radio di kota
Semarang banyak diantaranya adalah Gajah Mada, Pop FM, CFM, 90.2 Trax FM, RCT, IBC, Smart FM, Sindo Radio FM, PAS FM, 92.6 FM Radio Idola, 88.6 ( Rhema FM) dan 102 FM Prambors Radio.
Kota kembar
·
Beihai, Republik
Rakyat Cina
·
Fuzhou, Republik
Rakyat Cina
·
Brisbane, Australia (Januari 1993)
·
Manchester, England
Lain-lain
·
Semarang memiliki slogan sebagai Kota
ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
·
Di antara rumah sakit besar di Semarang
antara lain: RSUP Dr. Karyadi, RSUD Kota
Semarang, RSU Rumah Sakit Tlogorejo,Rumah Sakit Elizabeth, Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto, RSU PKU Muhammadiyah Roemani, RSB Bunda,RSB Hermina Rumah Sakit William Both dan Rumah Sakit Islam Sultan Agung
(RSISA).
·
Beberapa pasar besar a.l: ps.Johar,
ps.Peterongan, ps.Jatingaleh, ps.Banyumanik, ps.Kobong, ps.Karangayu, ps.Bulu,
ps.Gang Baru dll.
·
Perusahaan Farmasi antara lain Phapros, Saka Farma, DGPharm, Zenith
·
Pabrik Jamu antara lain Jamu Jago, Sido Muncul,
Nyonya Meneer, Jamu Leo dll
·
Pernah populer penggunaan bahasa
pergaulan yang disebut bahasa Walikan
Seniman dan selebriti
·
Tukul Arwana, pelawak dan
presenter talkshow Bukan Empat Mata di stasiun televisi Trans 7.
·
Ki Joko Hadiwijoyo, dalang wayang
kulit asal Kota Semarang.
·
Ki Nartosabdho, dalang Wayang
kulit asal Kota Semarang kelahiran Klaten yang meninggal pada tahun 1985 lalu.
·
Tradisi Gila, grup musik punk tock asal Kota
Semarang yang menjadi grup band indie terbesar di Kota Semarang yang namanya
melambung lewat lagu "Tattonesia".
·
Anne Avantie, desainer
kondang
·
Asty Ananta, pemain
sinetron dan pembawa acara
·
Tia AFI, pemenang AFI
indosiar
·
Power Slaves, band rock Indonesia
·
Raden Saleh, pelukis
Indonesia
·
Philip
ten Klooster, pematung Belanda
·
Max van Egmond, penyanyi bas-bariton Belanda
·
Daniel Sahuleka, penyanyi
Belanda berdarah Maluku-Tionghoa-Sunda
·
Nedly Andrew Girke Elstak, komponis,
peniup terompet, dan pianis jazz Belanda
·
Johanna Carolina van der Wal, musikus dan
pianis Belanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar